Prosesi Adat Tanda Dimulainya Pengeboran Sumur Pertama Genting Oil
Bintuni,sorotpapua.net – Setelah penantian panjang selama 14 tahun ,akhirnya Genting Oil Kasuri Pte.Ltd melakukan pengeboran sumur pertamanya Asap 4X dari 4 sumur yang akan dilakukan pengeboran
Pengeboran sumur pertama Asap 4X ditandai dengan prosesi adat oleh marga Fosa sebagai pemilik hak ulayat.Prosesi adat dipimpin Ketua LMA Sumuri yang juga merupakan sesepu marga Fosa,Tadius Fosa di lokasi tapak sumur Asap 4x di Nagote, Distrik Sumuri Rabu(14/78/2014).
Genting Oil Kasuri Ltd (GOKPL), sebagai Kontraktor SKK Migas yang memiliki Kontrak Kerja Sama untuk berkegiatan hulu migas, bersiap melaksanakan Projek Strategis Nasional (PSN) dengan didahului melakukan serangkaian kegiatan pemboran sumur pengembangan yang telah disetujui dalam revisi Rencana Pengembangan Lapangan (POD) Pengembangan Lapangan Gas AKM, di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat.
Ini merupakan serangkaian kegiatan fisik telah dilakukan GOKPL untuk memastikan konstruksi anjungan pemboran (dengan tinggi kurang lebih 50 Meter dengan kemampuan berkekuatan bertenaga 2000 HP) dan seluruh fasilitas operasional bisa berjalan sesuai prosedur standar operasional.
Tidak hanya memastikan aspek Keselamatan Kesehatan Kerja yang diutamakan, tetapi GOKPL juga memastikan aspek Lindungan Lingkungan (K3LL) tetap dilakukan dengan baik. Hal ini dibuktikan GOKPL dengan mengedepankan perlindungan lingkungan yang diutamakan dengan tetap melibatkan kelestarian adat istiadat masyarakat adat papua, khususnya pemegang hak ulayat adat suku Sumuri, untuk turut dilibatkan dalam persiapan tajak pemboran sumur ASAP 4x dengan upacara adat.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Departemen Forkom SKK Migas Perwakilan Papua & Maluku, Galih Agusetiawan., Drilling Manager GOKPL, Dadang Muria Procabana., EA Spv GOKPL, Hendy Sahetapy., VP Operation GWDC, Tang Dai Yuan,. Company Man Drilling GWDC, Irfan Usman., dan Ketua Lembaga Masyarakat Adat Sumuri, Tadius Fossa., yang hadir bersama 54 orang keterwakilan masyarakat 19 marga.
Hendy Sahetapy mewakili GM Genting Oil dalam sambutanya mengatakan di tahun 2010 sumur Asap 1 sampai 4 menyalah yang merupakan berkat Untuk tanah ini.
Namun menurut Sahetapy,perjalan berhenti di tahun 2016,karena ketika POD disetujui oleh SKK Migas,maka Gas akan dijual kemana,harus menungu pemerintah mencari pasaran.Selanjutnya proses AMDAL dilakukan selama lima tahun, dan akhirnya Puji Tuhan saat POD dilakukan perubahan di tahun 2023,maka munculah PT.layar Nusantara Gas dan Pupuk Indonesia sebagai pembeli sehingga Genting Oil bisa bernafas.
Untuk itu,kami sangat bersyukur karena mendapat dukungan dari LMA Sumuri dan 19 Marga,Pemda Teluk Bintuni,Pemprov Papua Barat serta TNI dan POLRI yang menjadi mitra kami sehingga semua berjalan dengan baik”ujar Sahetapy
“Lebih lanjut,menurut Sahetapy, pengadaan tanah mengalami perjalan panjang dari tahun 2018 tetapi akhirnya kompensasi tanah pemilik hak ulayat selesai juga.Setelah kompensasi tanah,kami koordinasi dengan pemilik hak ulayat untuk dilakukan prosesi adat dan akhirnya hari ini prosesi adat dilakukan pertanda dimulainya pengeboran sumur 4X”.
Dengan dimulainya pengeboran sumur 4X ini,akan berlanjut ke fase berikut lagi yakni,sumur 1X,2X,dan 3X.Sehingga ditargetkan tahun 2026 sudah bisa berproduksi gas.
Manajemen mengharapkan dukungan dari Ketua LMA Sumuri,masyarakat 19 marga,TNI POLRI,Pemda Teluk Bintuni dan Pemprov sehingga produksi Genting Oil bisa tercapai sesuai keinginan Pemerintah Pusat”harap Sahetapy.
Sementara Kepala Depertemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Papua dan Maluku,Galih.A.Wisudhandi menyampaikan terima kasih kepada 19 marga yang sudah duduk bersama dengan hati terbuka untuk mendorong proses pengeboran pertama sumur Asap 4X ini.
Hari ini kita melakukan Ceramony adat yang dipimpin langsung oleh Ketua LMA Sumuri.Saya mengapresiasi sambutan Ketua LMA,karena beliau mengajak masyarakatnya untuk terbuka membantu kelancaran proses pengeboran karena ini merupakan rejeki bagi masyarakat”kata Galih
“Kami minta waktu agar Genting Oil dan Timnya menyelesaikan tugas Negara ini, yakni melakukan pengeboran dan bisa mengalirkan gas alam ke atas”
Kita berharap Genting Oil bisa menyelesaikan proses pengeboran ini sehingga selanjutnya akan ada pengeboran pengeboran berikutnya.Semuanya akan menjadi pendapatan bagi Negara yang akan disetorkan ke Kemenkeu dan sebagian besarnya nanti akan dikembalikan kepada penghasil Migas bagi kesejahteraan masyarakat.
Kami apresiasi Genting yang sedang dan telah menanam investasinya dari tahun 2008 sampai sekarang,sehingga Genting Oil bersiap siap mengambil buah buah keberhasilan,maka mari bantu mereka.
Sedangkan target berproduksi gas yaitu,ketka para pekerja di hilir selesai membangun penerima gasnya ,maka tahun 2026 Insyallah sudah bisa berproduksi gas”tutup
Hal yang sama juga dikatakan Ketua Lembaga Masyarakat Adat(LMA) Sumuri,Tadius Fosa,menurutnya semua elemen harus mendukung proses pengeboran tersebut.
Diceriterakan Tadius Fosa,selama ini memang ia sering berdebat dengan pihak Genting tetapi setelah selesai perdebatan,maka semua harus mendukung 100 persen kegiatan Genting Oil.
“Setelah semua proses kita lalui,akhirnya saya sadari bahwa Genting Oil meruapakan perusaan yang sangat menghargai hak hak adat masyarakat adat dan bisa melihat kondisi kita kedepan”ujar Tadius Fosa.
Lebih lanjut,dikatakan Tadius Fosa,masyarakat menerima kegiatan ini karena alasanya mereka adalah anak adat dan akan menikmati proyek ini kedepan.Akan banyak hal akan didapatkan dari kegiatan Genting ini seperti terbukanya lapangan kerja dan lain lain.
Untuk itu saya berharap,ketika proses pengeboran resmi berjalan hari ini,maka kita semua bergandengan tangan untuk melihat masa depan”harap Tadius Fosa(pw)