Ratusan Warga Malanu Yang Tergabung Dalam Relawan Empat Serangkai Deklerasi Dukungan Untuk ARUS For PBD

Sorong,sorotpapua.net – Kampanye politik pasangan kandidat Pilgub Papua Barat Daya Nomor Urut 1, Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiw (ARUS) selama ini, mendapat tempat di hati masyarakat.

Hal itu karena cara berorasi maupun interaksi dengan konstituen, pasangan ARUS selalu memakai teknik komunikasi yang kontekstual. Seperti menceritakan mob (lelucon khas papua), hingga kisah-kisah masa lalu yang menyentuh hati.

Dukungan untuk ARUS mengalir setiap hari .Seperti yang terjadi hari ini,dimana Ratusan relawan yang tergabung dalam empat serangkai mendeklarasikan untuk dukung ARUS.

Kampanye pasangan ARUS baik AFU maupun Pit Kasihiw, kerap menampilkan jiwa kepemimpinan mereka dengan mengedukasi kepada masyarakat. Seperti yang terjadi di Malanu, kota Sorong, Sabtu (26/10).

Saat di Malanu, pasangan ARUS yang diwakili Cawagub, Pit Kasihiw, masyarakat diajarkan untuk tidak abai terhadap pendidikan. Khususnya, kepada para orang tua, Pit Kasihiw mengimbau agar membimbing anak-anaknya hingga menyelesaikan pendidikan.

“Kita bicara apapun, anak-anak kita harus sekolah. Apalagi pemerintah sudah putuskan wajib belajar 13 tahun,” pesannya.

“Jadi, kalau ada orang tua yang larang anak-anak sekolah, orang tua itu melanggar hak asasi manusia,” ujar Pit Kasihiw.
Ia mencontohkan, dirinya yang notabene adalah mantan Bupati Teluk Bintuni 2 Periode, tidak begitu saja menjadi pemimpin. Namun, kesuksesannya diawali dengan semangat bersekolah dan pantang menyerah dalam berusaha.

“Saya bisa berdiri di sini, karena hasil dari sekolah. Dan saya dulunya, orang yang susah juga. Saya punya mama, bikin kebun jual sayur, kasbi, keladi. Sampai cuci orang punya pakaian,” kisahnya.

Kepada ratusan warga setempat, Pit Kasihiw mengingatkan, bahwa segala sesuatu tidak ada yang mustahil. Semuanya kata dia, bisa terwujud kalau ada doa dan usaha. Terutama, serius dalam menempuh pendidikan.

“Lihat saya ini. Bisa jadi seorang Bupati dua periode. Jadi, tidak ada yang mustahil. Orang miskin juga bisa jadi bupati, bahkan Gubernur. Yang penting, sekolah dan mau berusaha,” tutup Pit Kasihiw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.