• Pendahuluan
Jia Curated 2025 kembali hadir sebagai panggung kreatif paling dinanti tahun ini di Bali. Digelar dari 14–18 Agustus di Bali Festival Park, festival ini merupakan perayaan luas desain, kerajinan, dan arsitektur yang mengusung konsep “Evolving Perspectives”—mengajak pengunjung menelusuri transformasi ekspresi seni dalam konteks keberlanjutan dan inklusivitas.
Program yang dulu hanya memuat pameran sederhana kini berkembang menjadi instalasi skala besar, diskusi kritis, hingga pertunjukan budaya. Venue unik di bekas taman hiburan memberikan nuansa eksploratif dan misterius, menciptakan ruang di mana kreativitas dan sejarah bertemu dalam harmoni.
Jia Curated menguatkan pesan bahwa desain bukan sekadar estetika, tetapi juga medium cerita dan kolaborasi—menyatukan berbagai elemen budaya, profesi, dan perspektif ke dalam satu panggung kolaboratif.
• Pertunjukan Desain Berkelanjutan dan Instalasi Unggulan
Festival ini menampilkan lebih dari 70 pameran dari total 150 merek desain lokal dan internasional, hampir dua kali lipat dari edisi sebelumnya. Setiap karya yang ditampilkan bukan sekadar produk visual, tetapi sarana narasi nilai-nilai sosial dan keberlanjutan.
Contohnya, instalasi “Waste to Wonder” hadir dari bahan limbah menjadi objek fungsional dan estetik—sebuah wujud nyata gotong royong dan upcycling kreatif. Arsitektur instalasi seperti “Garuda” oleh Straft menampilkan interpretasi artistik atas mitologi dengan material bambu, sedangkan desain tekstil oleh Lana Daya menatap tradisi pewarnaan alami dengan teknik modern.
Lebih jauh lagi, area “Architecture in Scale” memperlihatkan model arsitektur yang kreatif dan responsif terhadap konteks budaya Indonesia, mengajak pengunjung berpikir lebih dalam tentang ruang dan identitas lokal dalam desain global.
• Ruang Dialog Intens dan Keterlibatan Komunitas
Forum 360° Design Dialogues menjadi arena dialog kritis antara pembicara lokal dan internasional; menyoroti topik seperti tradisi dan inovasi, masa depan arsitektur, hingga dinamika craft global. Format dialognya mendorong dialog dua arah—bukan kuliah satu arah—sehingga suara underrepresented mendapat porsi dalam wacana desain.
Komunitas lokal juga aktif dilibatkan lewat workshop dan pendampingan desain, memperkuat niat festival sebagai ruang kolaborasi dan penguatan ekosistem kreatif Bali. Elemen musik, pertunjukan budaya, hingga kuliner lokal memperkaya pengalaman pengunjung—membuat festival ini tak hanya tontonan visual, tetapi pengalaman sensorial lengkap.
• Pengaruh dan Masa Depan Desain Indonesia
Festival Jia Curated 2025 mempertegas posisi Bali sebagai pusat desain berkelanjutan di Asia. Peserta, antara lain desainer dan merek kecil, menjadi sorotan kolektor, kurator, bahkan institusi luar negeri, memperluas peluang pasar dan kolaborasi.
Festival ini juga memperkuat sinergi antara talenta muda dan produsen lokal, menjembatani kesenjangan produksi dan desain kreatif—sebuah langkah strategis untuk menciptakan industri desain inklusif dan kompetitif.
Ke depannya, Jia Curated bisa menjadi ikon tahunan yang membentuk identitas desain Asia Tenggara—tidak hanya sebagai ajang eksibisi, tetapi sebagai ekosistem kolaboratif yang berkelanjutan dan inklusif.
• Penutup
Jia Curated 2025 bukan hanya festival desain—ia adalah ruang perayaan kolaborasi, warisan budaya, dan keberlanjutan. Lewat ekosistem kreatif yang inklusif dan atmosfer inspiratif di Bali, festival ini menjadi ikon baru yang terus membuka ruang bagi kreativitas yang bermakna dan berkelanjutan.
Referensi
-
Jia Curated 2025 overview – Design Anthology
-
Data pameran dan tema evolusi perspektif – Sleeper & Design Anthology
-
Program dialog desain & skala arsitektur – Official Jia Curated site