◆ Munculnya Kesadaran Baru di Industri Mode
Selama bertahun-tahun, industri fashion dikenal sebagai salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia. Produksi massal, fast fashion, dan konsumsi berlebihan menyebabkan pencemaran air, limbah tekstil, dan emisi karbon tinggi.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, muncul kesadaran baru di kalangan desainer, pelaku bisnis, dan konsumen Indonesia bahwa mode harus berubah ke arah yang lebih ramah lingkungan. Dari kesadaran ini lahirlah gerakan sustainable fashion atau mode berkelanjutan yang kini semakin populer di Tanah Air.
Sustainable fashion berupaya mengurangi dampak negatif industri mode terhadap lingkungan dan sosial, mulai dari pemilihan bahan ramah lingkungan, proses produksi etis, daur ulang pakaian bekas, hingga membatasi produksi agar tidak berlebihan. Gerakan ini kini menjadi tren kuat di kalangan generasi muda Indonesia.
◆ Mengapa Sustainable Fashion Mulai Diminati
Pertumbuhan sustainable fashion Indonesia didorong oleh beberapa faktor utama yang saling berkaitan:
1. Kepedulian terhadap lingkungan.
Generasi muda semakin sadar bahwa limbah mode mencemari lingkungan, sehingga mereka ingin membeli pakaian lebih bijak.
2. Penolakan terhadap fast fashion.
Fast fashion dianggap merusak nilai kerja manusia dan lingkungan karena produksi berlebihan dan upah buruh rendah.
3. Munculnya komunitas pecinta fashion ramah lingkungan.
Komunitas ini aktif mengampanyekan thrifting, daur ulang, dan slow fashion di media sosial.
4. Dukungan media dan influencer.
Banyak influencer fashion lokal mulai mempromosikan outfit preloved, slow fashion, dan brand berkelanjutan.
5. Dorongan tren global.
Brand dunia seperti Patagonia, Stella McCartney, dan Levi’s menginspirasi brand lokal untuk bergerak ke arah ramah lingkungan.
◆ Praktik Sustainable Fashion yang Berkembang di Indonesia
Banyak pelaku industri mulai mengadopsi prinsip sustainable fashion Indonesia dalam berbagai aspek produksi dan konsumsi. Beberapa praktik yang umum dilakukan antara lain:
1. Penggunaan bahan ramah lingkungan.
Brand lokal mulai memakai kain daur ulang, katun organik, linen alami, dan pewarna alami dari tumbuhan.
2. Produksi terbatas (slow fashion).
Alih-alih memproduksi massal, banyak brand memilih membuat koleksi dalam jumlah kecil agar tidak menimbulkan limbah stok berlebih.
3. Upcycling dan daur ulang pakaian bekas.
Beberapa brand mengumpulkan pakaian bekas pelanggan untuk didaur ulang menjadi produk baru.
4. Sistem pre-order.
Brand membuat pakaian hanya berdasarkan jumlah pesanan agar tidak ada sisa produksi.
5. Transparansi rantai pasok.
Brand mulai membuka informasi asal bahan, upah pekerja, dan proses produksi untuk membangun kepercayaan konsumen.
◆ Brand Sustainable Fashion Lokal yang Mulai Bersinar
Beberapa brand sustainable fashion Indonesia berhasil mencuri perhatian publik dan menjadi pionir dalam gerakan mode ramah lingkungan, di antaranya:
-
Sejauh Mata Memandang — menggunakan kain tenun dan pewarna alami, fokus pada pelestarian budaya dan lingkungan.
-
Kana Goods — memproduksi pakaian dari kain daur ulang dan limbah tekstil, serta mengutamakan proses handmade.
-
Osem — brand streetwear yang memakai kain organik dan menerapkan sistem produksi terbatas.
-
Kualik — membuat tas dan aksesori dari limbah kain perca industri konveksi.
-
SukkhaCitta — mengusung slow fashion berbasis komunitas pengrajin desa dengan bahan alami dan etika kerja tinggi.
Kesuksesan mereka menunjukkan bahwa pasar sustainable fashion di Indonesia mulai berkembang dan diminati.
◆ Dampak Positif Sustainable Fashion
Pertumbuhan sustainable fashion Indonesia membawa banyak dampak positif tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga sosial-ekonomi.
1. Mengurangi limbah tekstil.
Produksi terbatas dan daur ulang menurunkan jumlah sampah pakaian yang menumpuk di TPA.
2. Mengurangi emisi karbon.
Pemakaian bahan alami dan proses manual menurunkan emisi dibanding produksi fast fashion berbasis mesin.
3. Memberdayakan pengrajin lokal.
Banyak brand bekerja langsung dengan pengrajin desa, memberikan upah layak dan memberdayakan perempuan.
4. Menciptakan lapangan kerja kreatif.
Sustainable fashion membuka peluang kerja di bidang desain, produksi manual, pemasaran, dan edukasi lingkungan.
5. Mendorong perubahan perilaku konsumen.
Masyarakat mulai belajar membeli pakaian berkualitas tinggi, tahan lama, dan tidak konsumtif.
◆ Tantangan dalam Mengembangkan Sustainable Fashion
Meski potensinya besar, sustainable fashion Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan besar:
1. Harga produk relatif tinggi.
Bahan alami dan produksi manual membuat harga produk berkelanjutan lebih mahal dari fast fashion.
2. Minimnya edukasi konsumen.
Banyak masyarakat belum memahami nilai lingkungan dari fashion berkelanjutan, sehingga masih fokus pada harga murah.
3. Sulit bersaing dengan fast fashion global.
Brand raksasa dengan modal besar membanjiri pasar dengan harga sangat rendah.
4. Akses bahan ramah lingkungan terbatas.
Ketersediaan kain organik, pewarna alami, dan teknologi ramah lingkungan masih terbatas di Indonesia.
5. Kurangnya regulasi dan insentif pemerintah.
Belum ada kebijakan khusus yang mendukung pertumbuhan industri mode ramah lingkungan secara sistematis.
◆ Strategi Memperkuat Sustainable Fashion Indonesia
Untuk mempercepat pertumbuhan sustainable fashion Indonesia, ada beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan:
-
Memberi insentif pajak atau subsidi bagi brand yang memakai bahan ramah lingkungan dan mempekerjakan pengrajin lokal.
-
Membangun pusat bahan ramah lingkungan untuk memudahkan akses kain dan pewarna alami.
-
Mengadakan kampanye edukasi nasional soal dampak negatif fast fashion dan pentingnya konsumsi berkelanjutan.
-
Mendorong kolaborasi brand besar-lokal agar prinsip keberlanjutan masuk ke arus utama industri mode.
-
Membangun sistem sertifikasi produk ramah lingkungan agar konsumen mudah mengenali brand sustainable.
Langkah ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat mode berkelanjutan di Asia Tenggara.
◆ Masa Depan Sustainable Fashion di Indonesia
Melihat tren saat ini, masa depan sustainable fashion Indonesia tampak sangat cerah. Generasi muda yang sadar lingkungan, perkembangan e-commerce, dan meningkatnya kesadaran etika kerja menciptakan ekosistem ideal untuk pertumbuhan mode berkelanjutan.
Dalam 5–10 tahun ke depan, Indonesia berpeluang menjadi pusat produksi fashion berkelanjutan Asia, bersaing dengan Jepang dan Korea Selatan. Banyak buyer global mulai tertarik mencari produk sustainable dari brand lokal Indonesia.
Jika mendapat dukungan regulasi, modal, dan infrastruktur, industri sustainable fashion bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi kreatif yang ramah lingkungan sekaligus inklusif secara sosial.
◆ Penutup
Sustainable fashion bukan sekadar tren, tapi gerakan menuju industri mode yang etis, ramah lingkungan, dan memberdayakan manusia.
Dengan kreativitas desainer lokal, kesadaran generasi muda, dan dukungan ekosistem, sustainable fashion Indonesia berpotensi menjadi kekuatan besar baru dalam industri mode global.
Referensi:
-
Wikipedia – Fashion in Indonesia